Sir Raffles "The Good Antagonist"

10:34 PM UTARINI CANDRAKIRANA 0 Comments


Assalamu'alaikum warrahmatullahi wa barakaatuh



Kali ini bahasan gue agak sedikit berbeda dari yang biasanya (emang biasanya ngebahas apaansih tar hahaha

Ya, gue akan ngebahas tentang sejarah yang lahir di Indonesia. gue garis bawahi(sekalian bold & italic deng), 


sejarah YANG LAHIR di Indonesia,
jadi bukan sejarah Indonesia ya gengs... 


Intro: Sekitar 3 minggu yang lalu, dosen Creative Writing gue yang mirip Rossa cerita tentang sejarah seorang penjajah yang dateng jauh-jauh ke Indonesia dari Inggris namanya Sir Thomas Stamford Bingley Raffles atau yang biasa kita sebut sebagai Sir Raffles. 


Lah bunga bangke Tar?
Bukan, tapi dia ada hubungannya sama bunga bangkai

Oh, gitu... berarti dia bau ya?
-_- pertanyaan macam apa ini. Nggak, dia gak bau 

terus gimana? dia wangi?
apasiiiiiih

Apa dong? duh bingung. Coba jelasin hubungan dia sama bunga bangke apaan!
KENAPA MUSTI BUNGA BANGKE YANG DIBAHAS*emosi*

Tapi gue sedikit ceritain deh tentang bunga bangke ini kan gue baik. Jadi, bunga Rafflesia Arnoldi a.k.a bunga bangke yang kita tau sekarang, itu pertama kali ditemukan oleh seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold di Bengkulu tahun 1818. Nah, waktu itu Dr. Joseph Arnold sendiri lagi ikut ekspedisi di bawah pimpinan Sir Raffles. Jadilah nama bunganya gabungan dari Sir Raffles (sbg pemimpin ekspedisi) dan Dr. Joseph Arnold (sbg penemu bunga). Gituloooooh...


Anyway, balik lagi ke topik pembicaraan kita tentang Sir Raffles.

*tatapan maut*

Nih sebelah kiri itu fotonya doi. ganteng kan?Gue yakin banget kalo misalnya doi hidup di jamannya gue, dia bakalan jadi dosen matkul English for Business Communication gue, gabung sama The Three Muskahounds-nya English Division kampus (re: Edward, Scott, and John) hehehehe

Mungkin kalian bakal mikir dia itu bukan apa-apa selain penjajah di negara kita. Which is kalo orang denger kata "penjajah" bakal langsung mikir ke hal yang negatif, merusak, menduduki, menguasai, pokoknya buruk deh. 

Tapi nyatanya, ga semua penjajah itu jahat. Sir Raffles buktinya... *uhuk* *agak serius*



Back in the days when he came to our land, ketika itu kerajaan negara asal beliau, Inggris, mengambil alih kekuasan kerajaan-kerajaan Belanda termasuk diantaranya adalah Indonesia yang dulu dikenal sebagai Hindia Belanda. Semenjak itu pula, pemerintahan Inggris di Indonesia dipegang oleh Sir Raffles. Sir Raffles diangkat menjadi Letnan Gubernur yang bertugas untuk mengatur serta meningkatkan perdagangan dan keamanan.

Namun sebelum diangkat menjadi Letnan Gubernur, tak banyak yang mengetahui bahwa Sir Raffles anak dari seorang kapten yang terlibat perdagangan budak di Kepulauan Karibia, ketika berumur 15 tahun ayahnya meninggal mendadak yang berakibat keluarga beliau terlilit hutang. Raffles remaja langsung berinisiatif untuk bekerja sebagai pegawai di London untuk Perusuahaan Hindia Timur Britania (perusahaan setangah pemerintah yang berperan banyak dalam kekuasaan Inggris di luar negeri) sebelum ia datang ke Indonesia, ia lebih dulu dikirim ke Penang, Malaysia pada tahun 1805 yang menjadi awal mula hubungannya dengan Asia Tenggara.

Banyak banget hal yang dilakukan oleh Sir Raffles untuk Indonesia (khususnya Pulau Jawa) yang hampir semua berdampak positif terhadap perkembangan Indonesia kala itu. Dan menurut cerita dosen gue, beliau adalah seorang yang down to earth, orangnya merakyat banget, beda sama pemimpin Belanda yang mempekerjakaan masyarakat dengan sistem rodi & tanam paksa, Sir Raffles sangat menghargai kemanuasiaan. Makanya, beliau menghapuskan peraturan rodi dan tanam paksa. 
Olivia Mariamne Devenish, Istri Sir Raffles

Sir Raffles juga sering blusukan ke kampung kampung di Jawa bareng isrtinya, Olivia Mariamne. Blusukannya doi bukan buat pencitraan men, pokoknya bedalah niatnya sama para politikus jaman sekarang, tapi doi pengen lebih deket sama masyarakatnya juga karena minat istimewanya akan sejarah Jawa.

Doi rajin banget deh, sering ngumpulin artefak-artefak antik kesenian Jawa, terus di catet sama dia tentang sejarahnya. Dan dari blusukannya itulah doi berhasil ngelakuin ekspedisi pencarian Candi Borobudur. Iya bener, Borobudur! Candi yang segede gaban itu dulunya sempet ketutupan abu vulkanik akibat letusan gunung. Ketutupannya udah parah banget sampe orang ngiranya itu cuma dongeng aja. Sampe akhirnya Sir Raffles dapet kabar itu, dan langsung ngerahin para peneliti Inggris buat nyari Candi Borobudur itu. Kebayang gak sih kalo dulu Sir Raffles gak blusukan di Jawa, mungkin sampe sekarang kita ngedenger Candi Borobudur cuma sebatas mitos aja.

Ada sedikit hal yang ngegoyang hati gue banget, jadi katanya dulu pas Inggris menyerahkan kembali tanah jajahannya kepada Belanda, Sir Raffles harus balik ke Inggris. Dia sedih banget sampe nangis karena harus ninggalin Pulau Jawa. Mungkin sedih juga kali ya, karena makam istrinya ada disini. Sir Raffles jadi benci banget sama Belanda karena mereka bisa nginjek Jawa lagi. Saking keselnya, dia bersumpah bakal bikin satu pulau kecil yang dia tempatin lebih maju daripada Jawa. And yeah, he did it! Singapur lah pulau kecil yang beruntung itu. Peradabannya sekarang jauh dari Indonesia, termaju se-Asia Tenggara. Imagine, if it was Jawa men. but anyhow, thanks to Sir Raffles "The Good Antagonist" u gave us such a motivational history!


You Might Also Like

0 comments: