Perlukah Film G30S PKI ditayangkan kembali?

10:43 AM UTARINI CANDRAKIRANA 0 Comments



Tidak ada film yang lebih legendaris dari film Pengkhianatan G30S/PKI karya sutradara (alm) Arifin C. Noer dan diproduksi oleh Pusat Produksi Film Negara (PPFN). Dibilang legendaris karena sejak 1984 hingga 1998 film ini rajin menyambangi warga negara Indonesia setiap tanggal 30 September. Mungkin tidak ada film yang diputar sesering film ini. Itu belum termasuk pemutaran di bioskop yang dipadati penonton secara sukarela atau secara terpaksa.

Dengan biaya sekitar Rp. 800 juta di tahun 1984, film ini jadi film pertama yang mencapai penonton sebanyak 699.282 orang di tahun 1984 (sumber: Tempo.co). Rekor ini bertahan sampai tahun 1995.
Teringat ketika saya duduk dibangku kelas 2 SD, kebetulan saya bersekolah di sekolah negeri, dibertahukan sekitar 1 minggu sebelumnya kepada para orangtua murid agar anaknya diberi uang sebesar Rp. 1.500,- untuk menonton film pada tanggal 30 September. Waktu itu, saya tidak mengerti apa yang akan kami tonton nanti di sekolah, namanya juga anak kecil, selalu bersemangat ketika hal baru terjadi di sekolahnya.

Bel sekolah berbunyi, tandanya untuk pulang, kami semua bergegas merapikan meja kami masing-masing. Bukan untuk pulang, melainkan untuk berkumpul di salah satu ruangan sekolah dan menonton film tersebut. Bagi saya, itu adalah pengalaman pertama saya menonton sebuah film di sekolah. 

Ruangan kelas yang di sulap menjadi bioskop dadakan itu, nampak penuh sesak dipenuhi seluruh murid dari kelas 1-3 di sekolah. Sedikit kekecewaan terasa dalam diri saya kala itu karena terlalu banyak orang dalam satu ruangan. Mencoba memperhatikan film yang diputar, namun sulit sekali karena terlalu berisik oleh ocehan anak SD. Saya tidak mengerti apapun tentang film tersebut. 10 Menit berlalu, saya ingat betul bagaimana akhirnya saya bosan dan sesak karena berebut udara dengan anak yang lainnya hingga akhirnya saya meminta ijin kepada guru saya untuk pulang. 

Sampai ketika saya duduk di bangku kelas 5 SD dan sekolah mengadakan study tour ke Lubang Buaya, disitu ibu saya mengingatkan saya tentang film yang ditayangkan oleh sekolah. Namun sayang, saya sama sekali tidak mengingat sedikitpun adegan dari film tersebut. Tapi, kenapa sekolah tidak pernah menayangkan film itu lagi?

Saya tau betul bahwa tanggal 30 September - 1 Oktober adalah tanggal yang sangat berarti bagi bangsa kita. Namun, harus saya akui. Hanya sedikit yang saya pahami dari kejadian itu. Kejadian antara PKI dan pembunuhan 7 jendral yang dikubur di dalam sumur. That's it.

Seakaan, seluruh pelajaran sejarah buyar dalam pikiran saya.


Perlukah Film G30S PKI ditayangkan kembali? 
Kenapa tidak ada tv yang menayangkan film ini lagi?


atau, jika film ini terlalu ketinggalan jaman, kenapa tidak dibuat ulang?

Lalu bagaimana anak cucu kita memahami perjuangan para pahlawan kita dahulu?

Usut punya usut, ternyata ini alasan kenapa film ini dihentikan tayang.

  1. Film Penghianatan G30S PKI sudah tidak relevan lagi dengan kondisi zaman sekarang. Banyaknya kritik yang masuk –baik dari politisi, sejarawan maupun budayawan— terkait dengan kepentingan politik Rezim Soeharto di balik Film tersebut.
  2. Materi dan isi Film Penghianatan G30S PKI sarat dengan nuansa kekerasan. Pengulangan demi pengulangan kekerasan melalui film ini menyebabkan memori masyartakat tidak tersentuh oleh misteri dibalik tragedi G30SPKI, bahkan sampai sekarang
  3. Film Penghianatan G30S PKI tidak cukup untuk membangkitkan nasionalisme dan sikap-sikap kejuangan rakyat, karena justeru dijadikan media dan propaganda untuk melestarikan kekuasaan (saat itu) dengan brand image Soeharto
  4. Film Penghianatan G30S PKI, baik langsung maupun tidak langsung, justeru bisa dianggap membuka peluang tumbuh berkembangnya ideologi komunis dan bibit bibit komunisme di Indonesia.
  5. Film Penghianatan G30S PKI berhenti ditayangkan seiring dengan pamor TVRI yang memudar dan menurun dengan beralihnya pemirsa TV ke chanel-chanel televisi lain yang secara audio visual lebih enak ditonton, meski hanya sekedar menonton sinetron.



0 comments:

7 Hal yang bikin gue Gelisah

8:21 AM UTARINI CANDRAKIRANA 1 Comments



Takut? Cemen banget kayaknya yaaaa.

But yes, as a normal person, gue punya beberapa hal yang gue takutin dan bikin gue gelisah. kok ya gue nulis ini berasa lagi ada di acara On the Spot ya... hmm


Anyway, tulisan ini sebenernya gak terlalu penting sih, tapi di penting-pentingin aja ya, anggap gue itu anaknya Kris Jenner, jadi segala hal informasi tentang gue jadinya penting 😁 

7. Abis Baca atau Nonton Horror


Siapa coba yang gak gelisah kalo abis nonton horror atau baca-baca cerita serem di Internet? Gue pernah sampe bener-bener parno mau ke kamar mandi gara-gara abis baca cerita serem di Kaskus. Sampe ngerasa kayak ada yang ngikutin, ngeliatin gitu deh. Gue inget banget, film horror yang pertama kali gue tonton waktu kecil itu film Jelangkungnya si Hari Pantja. Sumpah, saking gue orangnya kepikiran terus, itu kebawa mimpi filmnya. Gue gak bisa tidur, nangis-nangis ke nyokap gara-gara takut kalo tidur mimpinya keulang lagi. Cuman, gue juga bingung sih, gue yang parnoan begini tapi demen hal-hal yang berbau horror sampe sekarang. Apalagi cowok gue suka ngasih Cerita Bersambung gitu dari Kaskus, bacanya emang seru. Tapi giliran udh mau tidur, langsung nutupin muka pake selimut. Yeah, I guess that's my bad habit.


6. Gak dikabarin pacar


Nah, kalo yang ini, gue mengakui... I'm a bit insecure about relationship, guys. Menurut gue, dalam suatu hubungan itu komunikasi HARUS banget berjalan lancar. Mau lo ada diujung darat, di puncak gunung, atau di dalem laut, as soon as you got signal on your phone, kabarin gue! or... Never call me again! *me being possesif*


5. Nyokap Sakit


Hadeuuh, kalo nyokap udah sakit tuh rasanya gimana ya... ngampus gak tenang, ngerjain kerjaan gak konsen, gak kepikiran laper, gak kepikiran capek, pengennya cepet-cepet pulang aja!


4. Tugas Kuliah 


Yang kerja sambil kuliah pasti tau rasanya kegelisahan yang satu ini. Di saat kerjaan numpuk dan tugas kuliah bejibun, rasanya tuh kayak lari dengan kecepatan 20km/jam di rel kereta api terus dibelakangnya ada kereta yang melaju secepat 200km/jam lebay lo tau lo gak bisa menghindar, but you keep running like an idiot until the train hit you hard. ya pokoke kayak gitu laaah 😓

3. Kanker


Kanker bukan dalam artian penyakit sesungguhnya yaaaaaa, alias Kantong Kering. DUH! Pusing banget kalo kantong udah kayak gurun sahara. Yang awal bulannya jalan terus sampe botol shampoo isinya aer doang. Belom lagi kepikiran bayaran kuliah, hamsyong

2. Cicak


Kucing itu adalah gue ketika ngeliat cicak. God, gue bersumpah cicak adalah hewan yang paling menggelikan di dunia ini, Masuk ke daftar hal yang paling bikin gue gelisah dan takutin! Gue bener-bener gak bisa ngeliat cicak, Bahkan, ngeliat gambar nya pun gue selalu bergidik. Dulu waktu SMP, pas gue ulang tahun ada temen gue yang ngasih kado. Bungkusannya kecil, tapi bentuknya agak aneh. Ternyata isinya ada 2 kado. Yang pertama, mainan Hot Wheels, yang kedua semacam tempat buat nyimpen cincin gitu. Pas gue buka tempat yang buat nyimpen cincin... Ya Allah!!! Langsung ngejerit smp keringet dingin gue, reflek ngebuang tempat itu yang isinya adalah bangkai cicak yang udah kering 😭

1. REVISIAN


Every graphic designers will know this feel. Ketika lo sudah siap-siap menghela nafas dari penatnya deadline dan sudah membuka lebar pundi pundi penyimpanan uang, tiba-tiba revisian datang! Can do nothing for sure. Kadang, isi revisiannya pun cuma geser sedikit, tambahin sedikit, kurangin sedikit, hal hal kecil yang seharusnya gak jadi masalah. Apalagi kalo klien yang bawel, ditambah tekanan dari rekan kerja, udah deh makin menjadi. Tapi demi menghormati klien, harus tetap dikerjakan, merelakan waktu istirahat. Liburan gak tenang. Piknik kurang. Hehehe. Nonetheless, I do love doing my job kok :)

Nah itu dia tadi informasi gak penting mengenai gue, gue sekalian ingin berpesan nih. 


Jangan pernah jadikan kegelisahaan atau ketakutan lo itu menghambat diri lo mencapai kesuksesan. Over thinking of the problem isn't good. So, Keep Moving forward!



Bye.


1 comments:

Sir Raffles "The Good Antagonist"

10:34 PM UTARINI CANDRAKIRANA 0 Comments


Assalamu'alaikum warrahmatullahi wa barakaatuh



Kali ini bahasan gue agak sedikit berbeda dari yang biasanya (emang biasanya ngebahas apaansih tar hahaha

Ya, gue akan ngebahas tentang sejarah yang lahir di Indonesia. gue garis bawahi(sekalian bold & italic deng), 


sejarah YANG LAHIR di Indonesia,
jadi bukan sejarah Indonesia ya gengs... 


Intro: Sekitar 3 minggu yang lalu, dosen Creative Writing gue yang mirip Rossa cerita tentang sejarah seorang penjajah yang dateng jauh-jauh ke Indonesia dari Inggris namanya Sir Thomas Stamford Bingley Raffles atau yang biasa kita sebut sebagai Sir Raffles. 


Lah bunga bangke Tar?
Bukan, tapi dia ada hubungannya sama bunga bangkai

Oh, gitu... berarti dia bau ya?
-_- pertanyaan macam apa ini. Nggak, dia gak bau 

terus gimana? dia wangi?
apasiiiiiih

Apa dong? duh bingung. Coba jelasin hubungan dia sama bunga bangke apaan!
KENAPA MUSTI BUNGA BANGKE YANG DIBAHAS*emosi*

Tapi gue sedikit ceritain deh tentang bunga bangke ini kan gue baik. Jadi, bunga Rafflesia Arnoldi a.k.a bunga bangke yang kita tau sekarang, itu pertama kali ditemukan oleh seorang pemandu yang bekerja pada Dr. Joseph Arnold di Bengkulu tahun 1818. Nah, waktu itu Dr. Joseph Arnold sendiri lagi ikut ekspedisi di bawah pimpinan Sir Raffles. Jadilah nama bunganya gabungan dari Sir Raffles (sbg pemimpin ekspedisi) dan Dr. Joseph Arnold (sbg penemu bunga). Gituloooooh...


Anyway, balik lagi ke topik pembicaraan kita tentang Sir Raffles.

*tatapan maut*

Nih sebelah kiri itu fotonya doi. ganteng kan?Gue yakin banget kalo misalnya doi hidup di jamannya gue, dia bakalan jadi dosen matkul English for Business Communication gue, gabung sama The Three Muskahounds-nya English Division kampus (re: Edward, Scott, and John) hehehehe

Mungkin kalian bakal mikir dia itu bukan apa-apa selain penjajah di negara kita. Which is kalo orang denger kata "penjajah" bakal langsung mikir ke hal yang negatif, merusak, menduduki, menguasai, pokoknya buruk deh. 

Tapi nyatanya, ga semua penjajah itu jahat. Sir Raffles buktinya... *uhuk* *agak serius*



Back in the days when he came to our land, ketika itu kerajaan negara asal beliau, Inggris, mengambil alih kekuasan kerajaan-kerajaan Belanda termasuk diantaranya adalah Indonesia yang dulu dikenal sebagai Hindia Belanda. Semenjak itu pula, pemerintahan Inggris di Indonesia dipegang oleh Sir Raffles. Sir Raffles diangkat menjadi Letnan Gubernur yang bertugas untuk mengatur serta meningkatkan perdagangan dan keamanan.

Namun sebelum diangkat menjadi Letnan Gubernur, tak banyak yang mengetahui bahwa Sir Raffles anak dari seorang kapten yang terlibat perdagangan budak di Kepulauan Karibia, ketika berumur 15 tahun ayahnya meninggal mendadak yang berakibat keluarga beliau terlilit hutang. Raffles remaja langsung berinisiatif untuk bekerja sebagai pegawai di London untuk Perusuahaan Hindia Timur Britania (perusahaan setangah pemerintah yang berperan banyak dalam kekuasaan Inggris di luar negeri) sebelum ia datang ke Indonesia, ia lebih dulu dikirim ke Penang, Malaysia pada tahun 1805 yang menjadi awal mula hubungannya dengan Asia Tenggara.

Banyak banget hal yang dilakukan oleh Sir Raffles untuk Indonesia (khususnya Pulau Jawa) yang hampir semua berdampak positif terhadap perkembangan Indonesia kala itu. Dan menurut cerita dosen gue, beliau adalah seorang yang down to earth, orangnya merakyat banget, beda sama pemimpin Belanda yang mempekerjakaan masyarakat dengan sistem rodi & tanam paksa, Sir Raffles sangat menghargai kemanuasiaan. Makanya, beliau menghapuskan peraturan rodi dan tanam paksa. 
Olivia Mariamne Devenish, Istri Sir Raffles

Sir Raffles juga sering blusukan ke kampung kampung di Jawa bareng isrtinya, Olivia Mariamne. Blusukannya doi bukan buat pencitraan men, pokoknya bedalah niatnya sama para politikus jaman sekarang, tapi doi pengen lebih deket sama masyarakatnya juga karena minat istimewanya akan sejarah Jawa.

Doi rajin banget deh, sering ngumpulin artefak-artefak antik kesenian Jawa, terus di catet sama dia tentang sejarahnya. Dan dari blusukannya itulah doi berhasil ngelakuin ekspedisi pencarian Candi Borobudur. Iya bener, Borobudur! Candi yang segede gaban itu dulunya sempet ketutupan abu vulkanik akibat letusan gunung. Ketutupannya udah parah banget sampe orang ngiranya itu cuma dongeng aja. Sampe akhirnya Sir Raffles dapet kabar itu, dan langsung ngerahin para peneliti Inggris buat nyari Candi Borobudur itu. Kebayang gak sih kalo dulu Sir Raffles gak blusukan di Jawa, mungkin sampe sekarang kita ngedenger Candi Borobudur cuma sebatas mitos aja.

Ada sedikit hal yang ngegoyang hati gue banget, jadi katanya dulu pas Inggris menyerahkan kembali tanah jajahannya kepada Belanda, Sir Raffles harus balik ke Inggris. Dia sedih banget sampe nangis karena harus ninggalin Pulau Jawa. Mungkin sedih juga kali ya, karena makam istrinya ada disini. Sir Raffles jadi benci banget sama Belanda karena mereka bisa nginjek Jawa lagi. Saking keselnya, dia bersumpah bakal bikin satu pulau kecil yang dia tempatin lebih maju daripada Jawa. And yeah, he did it! Singapur lah pulau kecil yang beruntung itu. Peradabannya sekarang jauh dari Indonesia, termaju se-Asia Tenggara. Imagine, if it was Jawa men. but anyhow, thanks to Sir Raffles "The Good Antagonist" u gave us such a motivational history!


0 comments: