Kedai Kopi Tak Kie. Tak Lekang Oleh Waktu
Jakarta
merupakan Ibukota Negara kita Indonesia. Jakarta ini didalamnya terdapat
beragam suku. Karena banyak orang yang mengadu nasib dan Hijrah di Ibukota
Indonesia ini. Selain orang-orang yang berhijrah, berbagai produk pun juga ikut
Hijrah ke Kota yang padat Penduduknya ini. Dari Produk makanan, furniture,
sampai Produk elektronik. Kalau bertanya-tanya tentang Produk atau Barang
Elektronik pastilah terlintas di dalam pikiran kita adalah Glodok yang terletak
di Jakarta Barat. Namun, selain dikenal pusat Elektronik Glodok juga memiliki
keunikan masyarakatnya. Oleh Karena itu di artikel kali ini kita akan membahas
tentang Human Interest yang ada di Glodok.
Daerah
Glodok ini sudah ada sejak lama sekali sejak zaman Belanda. Dan mayoritas Warga
sekitarnya ini adalah seorang Tionghoa. Hingga saat ini Warga Tionghoa di
Kawasan Glodok ini menjadikan daerah ini menjadi daerah Perdagangan, sehingga
banyak transaksi jual beli di daerah ini, seperti jual beli Barang elektronik,
Makanan dan lainnya. Dan sebagian warga tionghoa lainnya ada yang pindah ke
kawasan Elite dan telah memiliki rumah mewah, di daerah Pluit, ancol, Sunter,
Pantai Indah Kapuk dan Pondok Indah.
Dari zaman
Belanda memang kawasan Glodok ini adalah daerah Ekonomi yang tidak pernah
berhenti oleh aliran Perdagangan, jadi kawasan ini bukan hanya kawasan yang
identic dengan Pecinan saja. Glodok juga memiliki berbagai sejarah dan
perjuangannya, seperti Perjuangan kaum Migran, Keterpurukan, Kejayaan dan juga
perlawanan terhadap nasib dan Penindasan.
Dahulu
Daerah ini dilarang melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan adat
mereka, namun setelah masa-masa perjuangan mereka, akhirnya sampai saat ini
setiap menjelang imlek kita bisa mendapati daerah Glodok ini terdapat perayaan
Tahun barunya. Selain itu daerah ini juga kental akan adat dan tradisi
Tionghoa-nya.
Di daerah
Petak Sembilan daerah jalan Kemenangan III, banyak di daerah ini barang-barang
untuk pernak Pernik lampion merah seperti yang kita temui pada saat imlek.
Selain itu kawasan ini juga banyak sekali Produk makanannya. Ada makanan jenis
basah maupun kering. Daerah tempat makan banyak di daerah Gang Gloria, berbagai
jenis kuliner pun di Jual di kawasan ini, memang kebanyakan di daerah sana
adalah Chinese food.
Banyak orang yang mengenal Glodok ini Pusat Elektronik,
ternyata di sekitar Glodok juga memiliki berbagai macam jenis kuliner. Beberapa
tempatnya ada di Pasar Petak Sembilan, disana terdapat makanan kering maupun
basah. Kuliner-kuliner yang basah ini terdiri dari sayur-sayuran, daging dan
buah-buahan. Di bagian kuliner Kering, terdapat beberapa jenis kue, permen, dan
camilan. Salah Satunya kedai Kopi Tak Kie yang telah melegenda ini.
Kedai kopi
ini hanya terletak beberapa meter saja dari bibir gang gloria. Tempatnya tak
terlalu besar. Tak ada papan nama yang megah. Bagian depannya malah tertutupi
oleh gerobak penjual Sekba dan Bektim (makanan dari jerohan babi). Sangat
sederhana untuk sebuah kedai kopi yang sudah berdiri sejak tahun 1927. Suasana
di dalam kedai ini cukup bisa dibilang tidak mewah, namun cukup membuat saya
terbayang akan suasana pada zaman Belanda, mengingat tak banyak yang berubah
dari interiornya. Menu yang dijual di sini hanya ada 2, Kopi Hitam dan Kopi
susu, pakai es atau tidak. Harganya bisa dibilang sangat terjangkau, Kopi Hitam
seharga 10 ribu rupiah, sedangkan kopi susu cukup tambah uang sebesar seribu
rupiah.
0 comments: